Pages

Rahasia kupu-kupu

0 komentar
 "Kupu-kupu yang lucu..
ke mana engkau terbang..
hilir mudik mencari..
bunga-bunga yang kembang.."

Petikan syair lagu tentu sudah sering kalian dengar. Memang hewan ciptaan Allah yang bernama kupu-kupu ini sangat menarik.

Dimanakah kalian sering melihat kupu-kupu ? Bila kalian sedang melewati suatu kebun yang bunganya sedang bermekaran, maka di situlah kalian akan menemukannya sedang menghisap nektar (madu) sebagai makanan favoritnya. Bagaimana cara kupu-kupu mengambil madu? Dia kan tidak punya tangan seperti manusia ? Subhanallah…Allah telah menciptakan bentuk mulutnya yang khas seperti belalai berupa pembuluh untuk menghisap cairan madu. Apabila tidak sedang digunakan maka belalai ini akan tergulung di bawah kepalanya.

Pernahkah kalian menangkap seekor kupu-kupu, memegang dan mengamatinya? Ya…kalian tentu akan melihat badan dan sayapnya tertutup sisik yang saling menutup seperti lapisan atap. Sisik -sisiknya mengandung pigmen warna merah, hitam, kuning yang sangat mencolok dan bila warna itu dipegang sebagian warna itu akan menempel pada tanganmu, jangan takut..,karena hal ini tidak membahayakan.

Semua makhluk hidup ciptaan Allah pasti memiliki kemampuan untuk memperbanyak diri melalui proses perkembangbiakan. Apa tujuannya ? Tentu saja agar semua makhluk hidup dapat mempertahankan kelangsungan hidup jenisnya dan tidak punah. Sayang bukan, jika kupu-kupu yang indah tersebut harus punah?

Tahukah kalian, bagaimana proses perkembangbiakan kupu-kupu ? Bila kupu-kupu betina telah dewasa, maka ia dapat mengeluarkan bau khas yang dapat menarik perhatian kupu-kupu jantan. Bahkan jarak sejauh kurang lebih 1 km kupu-kupu jantan dengan indera penciumnya yang tajam mampu mengetahui keberadaan pasangannya. Setelah mereka bertemu selanjutnya terjadilah proses perkawinan.

Satu hal yang merupakan keistimewaan dari pertumbuhan dan perkembangan kupu-kupu yaitu kemampuannya mengalami proses metamorfosis sempurna, suatu tahapan perubahan dari bentuk sederhana menjadi bentuk dewasa yang sempurna. Awal proses metamorfosis ini ditandai dengan bertelurnya kupu-kupu betina. Sungguh Allah telah memberikan kemampuan luar biasa bagi induk betina karena dapat menghasilkan hampir 200 butir telur. Apakah semua telur tersebut akan tumbuh menjadi kupu-kupu dewasa ?Mmm…tentu saja tidak…karena di alam bebas setiap makhluk hidup akan berhadapan dengan kondisi lingkungan dan ancaman dari hewan lain. Kondisi lingkungan yang buruk seperti suhu udara yang tidak mendukung maupun pemangsaan oleh hewan karnivora menjadi penyebab terputusnya tahapan metamorfosis.

Apabila telur-telur tersebut menetas maka terbentuklah larva/ulat. Bentuknya yang kecil, kadang berwarna hijau, kuning atau hitam bahkan ada yang berbulu, tentu banyak orang yang jijik melihat maupun memegangnya…iiihhh..taaaakuuuuttt…. Mengapa Allah menjadikan bentuk ulat menjijikkan seperti ini ? Tentu Allah Yang Maha tahu sengaja menciptakan tahapan kedua metamorfosis ini dengan bentuk yang tidak menarik dan cenderung menakutkan. Hal ini tidak lain bertujuan untuk melindungi diri ulat tersebut dari pemangsaan hewan lain. Bulu-bulu bahkan racun yang dihasilkannya menjadikannya dijauhi oleh banyak hewan. Keuntungan inilah yang menjadikannya dapat melalui tahapan ini dengan selamat dari gangguan hewan pemangsa.

Selain itu seekor ulat merupakan herbivora dengan banyak melakukan aktivitas makan daun-daun di pohon, sehingga menjadi musuh para petani karena banyak merusak tanaman budidaya.

Selama masa tertentu maka ulat-ulat tersebut dapat tumbuh sampai panjang tertentu dengan merentangkan kulit luarnya. Kulit luar ini dapat terlepas karena mengalami pergantian kulit yang akan terbentuk di bawahnya. Kulit yang dihasilkan dari pergantian kulit tersebut dapat berbeda warnanya dari kulit yang lama. Proses ini umumnya terjadi sampai sampai 4 kali. Akhirnya kulit ulat yang terakhir ini terlepas setelah kepompong terbentuk di bawahnya.

Pernahkah kamu melihat kepompong ? Kepompong merupakan tahapan ketiga metamorfosis berbentuk bulat memanjang dan tertutup selaput dan biasanya menggantung pada ranting pohon. Ciri tahapan ini kalau diperhatikan dengan mata telanjang adalah diam tanpa kegiatan, akan tetapi sebenarnya dibalik balutan selaput kepompongnya banyak kegiatan besar layaknya orang membuat suatu bangunan istana yang besar, indah dan megah. Ya…pada tahap ini akan terjadi perubahan besar dalam proses pertumbuhan dimana Allah akan membentuk semua organ gerak, seperti sayap, tiga pasang kaki serta antena sebagai indera penciumnya yang nantinya akan difungsikan untuk tahapan akhir dari proses metamorfosis.

Setelah semua organ tubuhnya terbentuk lengkap, maka kepompong tersebut akan pecah dengan ditandai terkelupasnya selaput kepompong dan keluarlah kupu-kupu dengan bentuk dan warna yang menawan. Kemudian secara perlahan sayapnya akan mengembang dengan cara memompakan darah ke dalamnya.

Bagaimana sih peranan kupu-kupu di alam ini ? Tiadalah Allah menciptakan semua makhluknya dengan sia-sia. Kupu-kupu merupakan serangga yang bermanfaat bagi makhluk lain. Ya…kupu-kupu adalah sahabat sejati tanaman karena telah lama terjalin hubungan yang erat diantara keduanya. Hubungan erat saling menguntungkan ini disebut simbiosis mutualisme. Kunjungan kupu-kupu pada bunga yang sedang mekar selain mendapat makanan berupa madu (nektar), ia secara tidak sengaja telah membantu proses perkawinan atau penyerbukan pada tanaman. Mengapa hal ini bisa terjadi ? Allah yang Maha Kuasa telah menjadikan letak madu bunga jauh di dasar bunga (dekat tangkai bunga), sehingga kupu-kupu harus berusaha mendapatkannya dengan cara hinggap pada bunga tersebut dan menjulurkan belalainya. Pada saat itulah kakinya akan menempelkan pada bunga tersebut, kemudian….kaki-kakinya tanpa sengaja akan menyentuh serbuk sari bunga yang dikunjunginya dan apabila kupu-kupu tersebut berkunjung ke bunga lain kemungkinan serbuk sari yang menempel pada kakinya tadi akan menempel pula pada putik bunga tersebut. Akhirnya…proses perkawinan antara bunga yang satu dengan bunga yang lain pun terjadi. Selanjutnya…bunga tersebut ada yang tumbuh dan berkembang menjadi buah yang dapat dinikmati oleh hewan lain maupun manusia. Betul bukan ?

Subhanallah.. kita dapat belajar banyak dari makhluk ciptaan Allah ini mulai dari telur sampai terbentuk kupu-kupu. Berawal dari telur yang tidak berdaya kemudian berubah menjadi ulat yang menjijikkan, sangat rakus serta tidak bermanfaat bahkan cenderung merusak lingkungan sekitarnya, kemudian berubah menjadi kepompong yang diam laksana seorang yang melakukan pertobatan, perenungan dan perbaikan diri untuk menjadi yang lebih baik dan lebih bermanfaat. Akhirnya kepompong tersebut menjelma sebagai kupu-kupu yang indah, banyak disukai dan bermanfaat. Beberapa tahapan yang dilaluinya dapat diibaratkan suatu proses yang menunjukkan peningkatan dalam kualitas hidupnya yang semakin lama semakin bertambah baik Kualitas hidup yang dimilikinya tidak hanya untuk kepentingan dirinya sendiri akan tetapi juga untuk kepentingan orang lain yang membutuhkan. Begitulah kira-kira pelajaran yang dapat kita ambil dari serangga bersayap dua ini. Semoga bermanfaat!(faiz/)

Bukit 'Budha 'bukti' kebesaran Allah

0 komentar
r
Gambar yang diklaim sebagai bukti kebesaran Allah. Sebuah bukit yang ketika diputar 90 derajat menampilkan wajah manusia - Sang Budha!

Gambar asli adalah sebuah bukit di obyek wisata Machu Pichu, Peru. Gambar telah dimanipulasi untuk lebih menunjukkan kemiripan dengan wajah manusia. Dalam hal ini Sang Budha
Perhatikan, bagaimana 'orang yang memanipulasi' gambar di sebelah kiri, menambahkan bentukan mata dan mulut. Lihat pula bagaimana sisi kiri dari bukit utama 'dipendekkan' untuk memberi kesan bentukan 'hidung'.
Tentunya tidak layak kita memakai sesuatu yang dipalsukan sebagai bukti kebesaran Allah.
Berikut ini adalah beberapa gambar wilayah wisata Machu-Picchu jika dilihat dari sisi lain
gambar wilayah machu picchu dari sisi lain gambar wilayah machu picchu dari sisi lain gambar wilayah machu picchu dari sisi lain
Atau silakan lihat di Google tentang gambar wilayah ini yang bersumber dari berbagai pihak.

Metamorfosis kupu-kupu

0 komentar
Wikipedia menjelaskan bahwa metamorfosis adalah suatu proses Biologi di mana hewan secara fisik mengalami perkembangan biologis setelah dilahirkan atau menetas. Proses ini melibatkan perubahan bentuk atau struktur melalui pertumbuhan sel dan differensiasi sel.
Perubahan ini bisa dibilang adalah tahap demi tahap yang harus dilalui sebelum seekor hewan mengalami bentuk yang sempurna. Metamorfosis ini hadir dalam 2 wujud, yakni metamorfosis sempurna (hemimetabolisme) dan metamorphosis sempurna (holometabolisme).
Mengapa disebut sempurna dan tidak sempurna? Pasti karena ada yang membedakan kedua jenis metamorphosis itu, bukan? Tentu saja. Mau tahu alasannya? Perhatikan hewan jenis insekta/serangga di sekitar Kamu.
Capung, jangkrik, belalang, adalah insekta yang mengalami metamorfosis tidak sempurna, mereka menjadi hewan dewasa setelah berubah dari bentuk nimfa. Perkembangan larva berlangsung pada fase pertumbuhan berulang dan ekdisis (pergantian kulit).
Sementara kupu-kupu mengalami tahapan yang lebih panjang lagi sebelum menjadi kupu-kupu dewasa. Pertama kali, kupu-kupu akan bertelur. Telur kupu-kupu bisanya akan menempel di dedaunan. Telur kemudian menjadi ulat. Makanya, ulat paling sering berada di daun, karena sebelumnya telur kupu-kupu yang menjadi cikal bakal ulat ini terdapat di daun. Setelah ulat menjadi besar dan memanjang, ia akan berubah menjadi kepompong. Dalam bahasa ilmiah, kita menyebutnya pupa atau chrysalis.
metamorfosa-kupu-kupu.JPG
Di dalam pupa, cairan pencernaan akan dikeluarkan untuk menghancurkan tubuh larva, menyisakan sebagian sel saja. Sebagian sel itu kemudian akan tumbuh menjadi dewasa menggunakan nutrisi dari hancuran tubuh larva. Setelah beberapa lama, dari kepompong tersebut akan keluar seekor kupu-kupu yang masih muda. Tidak berapa lama kemudian menjadi kupu-kupu dewasa.

Kupu - kupu

0 komentar

Seseorang menemukan kepompong seekor kupu-kupu. Dia duduk dan mengamati selama beberapa jam kupu-kupu dalam kepompong itu ketika dia berjuang memaksa dirinya melewati lubang kecil itu. Kemudian sang kupu-kupu berhenti membuat kemajuan. Kelihatannya dia telah berusaha semampunya dan dia tidak bisa lebih jauh lagi.Akhirnya orang tersebut memutuskan untuk membantunya. Dia ambil sebuah gunting dan memotong sisa kekangan dari kepompong itu. Kupu-kupu tersebut keluar dengan mudahnya. Namun, dia mempunyai tubuh yang gembung dan kecil, serta sayap-sayap yang mengerut. Orang tersebut terus mengamatinya, karena dia berharap bahwa pada suatu saat, sayap itu akan mekar dan melebar sehingga mampu menopang tubuhnya. Sayang, semuanya tak pernah terjadi.Kenyataannya, kupu-kupu itu menghabiskan sisa hidupnya merangkak di sekitarnya dengan tubuh gembung dan sayap-sayap mengerut. Dia tidak pernah bisa terbang. Yang tidak dimengerti dari kebaikan dan ketergesaan orang tersebut adalah bahwa kepompong yang menghambat dan perjuangan yang dibutuhkan kupu-kupu untuk melewati lubang kecil tersebut adalah cara Tuhan untuk memaksa cairan dari tubuh kupu-kupu itu ke dalam sayap-sayapnya. Sedemikian sehingga dia akan siap terbang begitu dia memperoleh kebebasan dari kepompong tersebut.Kadang, perjuangan adalah yang kita perlukan dalam hidup kita. Jika Tuhan membiarkan kita hidup tanpa hambatan, itu mungkin malah melumpuhkan kita. Kita mungkin tidak sekuat yang semestinya kita mampu. Kita mungkin tidak pernah dapat terbang.Saya memohon kekuatan, dan Tuhan memberi saya kesulitan-kesulitan untuk membuat saya kuat.Saya memohon kebijakan, dan Tuhan memberi saya persoalan untuk diselesaikan.Saya memohon kemakmuran, dan Tuhan memberi saya otak dan tenaga untuk bekerja.Saya memohon keteguhan hati, dan Tuhan memberi saya bahaya untuk diatasi.Saya memohon cinta, dan Tuhan memberi saya orang-orang bermasalah untuk ditolong.Saya memohon kemurahan/kebaikan hati, dan Tuhan memberi saya kesempatan-kesempatan.Saya tidak memperoleh yang saya inginkan, saya mendapatkan segala yang saya butuhkan.


—————(diambil dari majalah ‘Paras’ No.20/Tahun II Mei 2005)

Butterfly 'N Some People

1 komentar

Kupu-kupu dan ngengat dikenal sebagai hewan penyerbuk, yang membantu bunga-bunga berkembang menjadi buah. Sehingga bagi petani, dan orang pada umumnya, kupu-kupu ini sangat bermanfaat.

Pada pihak yang lain, berjenis-jenis ulat diketahui sebagai hama yang rakus. Bukan hanya tanam-tanaman semusim yang dimangsanya, namun juga pohon buah-buahan dan pohon pada umumnya dapat habis digunduli daunnya oleh ulat dalam waktu yang relatif singkat. Banyak jenis ulat –terutama dari jenis-jenis ngengat– yang menjadi hama pertanian yang serius.
Untuk memanfaatkan keindahan beberapa jenisnya, kini orang mengembangkan peternakan kupu-kupu.